HUBUNGAN
TINGKAT PENGETAHUAN MELALUI PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN KESADARAN
REMAJA PUTRI UNTUK MELAKUKAN PERIKSA PAYUDARA SENDIRI
(SADARI)
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang
dewasa mulai dengan periode pubertas, hormone seksual mempengaruhi tubuh, hal
ini sesuai dengan mulainya proses pematangan alat-alat seksual. Khususnya
hormone estrogen dan progesterone besar pengaruhnya atas perkembangan payudara,
yang mempengaruhi ciri khas pada perempuan, oleh karena itu dapat dimengerti
bila ada kelainan pada payudara sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana
mestinya, akan besar sekali pengaruhnya terhadap psikologi perempuan (Hawari, 2011)
Salah satu kelainan yang terjadi pada payudara
adalah kanker payudara. Reaksi perempuan terhadap kanker mencakup ketakutan
akan perubahan bentuk tubuh, ketakutan akan kehilangan daya tarik seksual, dan
ketakutan akan kematian. Ketakutan ini menyebabkan perempuan menunda untuk
melakukan evaluasi terhadap masalah payudara. Menyadari implikasi tersebut,
semua tenaga perawat kesehatan harus mendorong perempuan untuk memeriksa
payudaranya sendiri dan mengajarkan untuk mengenali perubahan dini yang dapat
menunjukkan adanya masalah pada payudara (Smeltzer, 2010)
Penatalaksanaan kanker payudara telah mengalami
kemajuan yang sangat pesat, akan tetapi angka kematian dan angka kejadian
kanker payudara masih tetap tinggi, hal ini disebabkan banyak penderita
ditemukan pada stadium lanjut, oleh karena itu deteksi dini dan diagnosa dini
kanker payudara memegang peranan penting untuk memperbaiki prognosa (Supit,
2013)
Organisasi Penanggulangan Kanker Sedunia maupun WHO
memprediksi angka kejadian kanker payudara naik 80% pada tahun 2030, khususnya
70% terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia, sedangkan menurut data
dari Departemen Kesehatan terdapat satu penderita kanker payudara di antara
1000 penduduk di Indonesia. Diestimasikan terdapat 200.000 pasien baru kanker
payudara setiap tahun, dimana sebanyak 60%-70% dari jumlah tersebut memerlukan
terapi radiasi (Saleh, 2011),
Data kanker payudara profinsi
Bengkulu pada tahun 2013 berjumlah 8.340 pasien, dan dikota Bengkulu berjumlah
625 penderita Kanker Payudara (Dinkes Propinsi Bengkulu, 2013)
Masa
remaja atau masa adolesensi adalah suatu fase perkembangan yang dinamis dalam
kehidupan seorang individu. Masa ini merupakan periode transisi dari masa anak
kemasa dewasa yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental,
emosional, dan sosial dan berlangsung pada dekade kedua masa kehidupan
(Moersintowarti, 2012). Pada saat itu mereka tidak hanya tumbuh menjadi lebih
tinggi dan lebih besar, tetapi juga terjadi perubahan-perubahan di dalam tubuh
yang memungkinkan untuk bereproduksi. Masa inilah yang disebut dengan masa
pubertas (Atikah, 2011).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar