Selasa, 18 Juni 2013

Makalah chikungunya



BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Dewasa ini banyak sekali permasalahan yang menyangkut tentang kesehatan, terutama di negara kita Indonesia. Masalah yang dihadapi masyarakat Indonesia sekarang ini adalah tentang kurangnya pemeliharaan kesehatan yang efisien oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Sekarang ini, sebagian besar masyarakat Indonesia tidak begitu mengerti dan paham tentang masalah kesehatan, karena mereka tidak begitu memiliki wawasan yang luas tentang masalah kesehatan. Akibatnya banyak masyarakat Indonesia yang terkena penyakit, karena dari kurangnya memperhatikan kesehatan masyarakat di lingkungan mereka sendiri secara tidak langsung mereka juga tidak memperhatikan masalah kesehatan tempat tinggal mereka. Karena kurangnya memperhatikan kebersihan dan kesehatan lingkungan tempat tinggal mereka banyak wabah penyakit yang mudah berkembang dilingkungan yang kurang sehat. Sehingga banyak masyarakat Indonesia terutama yang berada didaerah terpencil ini yang terkena penyakit. Karena banyaknya masyarakat di daerah terpencil yang terkena penyakit dan mewabah ke daerah lainnya maka disebut juga sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Vaksin maupun obat untuk mencegah dan mengobati penyakit ini belum ditemukan, sehingga penanggulangan yang paling efektif adalah pengendalian nyamuk vektor. Strategi pengendalian vektor yang tepat harus dilakukan berdasarkan pengetahuan yang benar tentang jenis vektor, bioekologi nyamuk sebagai vektor yang meliputi perilaku berkembangbiak, istirahat dan menghisap darah. Tingkat kerawanan penyebaran penyakit chikungunya di suatu wilayah dapat diprediksi berdasarkan ketersediaan habitat dan kepadatan nyamuk Aedes spp. Daerah yang mempunyai habitat potensial yang banyak, kepadatan populasi nyamuk akan besar dan kemungkinan kejadian kasus chikungunya akan tinggi. Kepadatan populasi nyamuk dialam tidak terlepas dari perilaku masyarakat berhubungan dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Demam Chikungunya di Indonesia dilaporkan pertama kali di Samarinda pada tahun 1973, kemudian berjangkit di Kuala Tungkal, Martapura, Ternate, Yogyakarta (1983), Muara Enim (1999), selanjutnya berkembang ke wilayah-wilayah lain. Awal 2001, kejadian luar biasa demam Chikungunya terjadi di Muara Enim, Sumatera Selatan dan Aceh,disusul Bogor dan berdasarkan data yang diperoleh, selama 3 tahun terakhir penyakit ini juga menyebar hampir di seluruh kecamatan. Attack rate setiap tahun berturut-turut yaitu 1.35‰ (1328 orang) tahun 2008, 0.26‰ (260 orang) tahun 2009 dan bulan Januari sampai Oktober tahun 2010 0.33‰ (331 orang). Kasus chikungunya terakhir terjadi pada bulan September 2010 di Kelurahan Pasir Kuda dengan jumlah kasus sebanyak 41 orang atau 2.96% Setahun kemudian, demam Chikungunya berjangkit lagi di Bekasi (Jawa Barat),Purworejo dan Klaten (Jawa Tengah).(Depkes 2007)
Penyakit chikungunya masih merupakan masalah kesehatan masyarakat, terutama di kota-kota besar.Khusus di Kota Bogor, penyakit ini juga merupakan suatu masalah kesehatan masyarakat karena sering terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).
B.Rumusan Masalah
            Dari Uraian diatas maka rumusan masalah dalam penulisan ini adalah :
1.       Bagaimana pemahaman petugas kesehatan tentang penyakit chikungunya
2.       Bagimana pemahaman masyarakat tentang Prognosis,cara pengobatan,pencegahan dan pengendalian chikungunya.

C.Tujuan Penulisan
a.       Tujuan Umum
Untuk mengatahui dan memahami apa itu penyakit chikungunya.
b.       Tujuan khusus
Ø  Untuk memberikan masukan bagi petugas kesehatan apa itu penyakit chikungunya sehingga dapat dijadikann acuan bila merawat pasien tersebut
Ø  Untuk memberikan informasi tentang penyakit chikungunya bagi masyarakat

D.Manfaat Penulisan
            Hasil Penulisan ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan pengembangan study ilmu Keperawatan khususnya di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bhakti Husada Bengkulu









Tidak ada komentar:

Posting Komentar